A. Pengertian Produktifitas Kerja
Pengertian produktivitas sebenarnya menyangkut aspek yang luas, yaitu modal (termasuk lahan), biaya, tenaga kerja, energi, alat, dan teknologi.
Secara umum, produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang diberikan. Produktivitas juga merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi yang tinggi akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Menurut Sinungan (2000:12) produktivitas kerja adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedang keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Produktivitas adalah nilai output dalam hubungan input tertentu, produktivitas biasanya dunyatakan sebagai imbangan dari hasil kerja rata – rata dalam hubungannya dengan jam rata – rata dari tenaga kerja yang diberikan dalam proses tertentu. Jadi hasil kerja yang dicapai (produktivitas kerja) adalah target di dapat melalui kualitas kerja para pegawai melakukan tugasnya yang sesuai dengan waktu yang ditentukan ketepatan
Jadi pengertian produktivitas kerja itu sendiri adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.
B. Hambatan – Hambatan Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Jika hanya ada satu atau dua orang yang kurang produktif mungkin bisa dimaklumi . tapi jika nyaris semuanya, tentu ada sesuatu yang tidak beres baik dari karyawan itu sendiri atau mungkin dari pimpinan.
menurut Pakar karir Dr. Donald E. Wetmore mengatakan ada lima hambatan utama bagi produktivitas kerja, yaitu:
a. Seleksi awal yang kurang baik
Seleksi merupakan satu aspek yang paling penting untuik mendapatka karyawan yang potensial. Maka perlu diberlakukan sistem penyeleksian yang cukup ketat untuk mendapatkan kandidat yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, agar karyawan tersebut dapat mencapai target kerja atau sasaran yang telah ditetapkan.
b. Training yang kurang memadai
Pelatihan adalah investasi yang memperkuat sekaligus meningkatkan keterampilan dan sikap karyawan.
c. Beban kerja yang berlebihan
Beban kerja yang tinggi tidak menjamin karyawan sukses mencapainya. Hendaknya beban kerja dibuat serasional mungkin, karna beban kerja yang terlalu berat menyebabkan rendahnya produktivitas.
d. Ketidaksesuaian antara tujuan Perusahaan dan tujuan pribadi
Seperti halnya tiap individu, Perusahaan pun memiliki tujuan, semakin sesuai tujuan Perusahaan dan tujuan pribadi maka semakin mudah pula karyawan dalam mencapai tujuan itu, sebaliknya, ketidaksesuaian tujuan Perusahaan dan pribadi menyebabkan konflik batin yang cukup berat, sehingga dapat mengganggu produktivitas kerja karna meras berat dalam menjalani kerja.
e. Kelelahan mental
Banyak karyawan yang merasa lelah dengan rutinitas kerja sehari-hari, belum menghadapi rekan-rekan yang tidak kompak, bos yang arogan, atau gaji yang dirasa kurang. Hal ini seringkalimenyebabkan karyawan mengalami kelelahan mental, karena mereka harus menahan konflik batin yang tidak ringan. Tujuan Produktifitas Kerja
1. Daya Guna (Efisiensi)
Kondisi yang menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana dan alam yang digunakan untuk mengusahakan hasil-hasil yang ingin dicapai.
2. Hasil Guna (Efektivitas)
suatu kondisi yang menggambarkan akibat dan kualitas dari hasil yang diusahakan.
produktivitas di atas diartikan sebagai suatu kinerja yang menunjukan adanya kesimbangan dan keselarasan antara daya guna dengan hasil guna. Produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran pendayagunaan faktor produksi dan tenaga kerja dalam proses produksi. Hal ini penting dalam upaya peningkatan keuntungan organisasi dan kesejahteraan pertumbuhan ekonomi serta perluasan kerja karyawan
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Perwujudan sikap mental, dalam berbagai kegiatan antara lain adalah:
a. Yang berkaitan dengan diri sendiri dapat dilakukan melalui peningkatan :
a) Pengetahuan
b) Keterampilan
c) Disiplin
d) Upaya pribadi
e) Kekuatan
b. Yang berkaitan dalam pekerjaan, dapat dilakukan melalui :
a) Manajemen dan metode kerja yang lebih baik
b) Penghematan biaya
c) Ketepatan waktu
d) Sistem dan teknologi yang lebih baik
Dengan mengadakan perbaikan, maka diharapkan akan dpat menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi serta standar kehidupan yang lebih tinggi, secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan terbaik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
Perbandingan tersebut berubah dari waktu ke waktu karena dipengaruhi oleh :
a. Tingkat Pendidikan
b. Disiplin Kerja
c. Keterampilan
d. Sikap kerja
e. Motivasi
f. Lingkungan kerja dll.
Pencapaian produktivitas kerja yang sekaligus mensyaratkan perlunya dilakukan standar kerja, antara lain :
a. Standarisasi cara/prosedur kerja
b. Standarisasi peralatan kerja
c. Standarisasi lingkungan kerja
d. Standarisasi tenaga kerja
e. Standarisasi pemakaian material
f. Standarisasi kinerja (performance)
Produktivitas dikatakan meningkat apabila:
a. Volume/kuantitas keluaran bertambah besar, tanpa maslah jumlah masukan
b. Volume/kuantitas keluaran tidak bertambah, akan tetapi masukannya berkurang
c. Volume/kuantitas keluaran bertambah besar sedangkan masukannya juga berkurang
d. Jumlah masukan bertambah, asalkan volume/kuantitas keluaran bertambah berlipat ganda.
Menurut Siagian (2002:10) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah :
a. Perbaikan terus-menerus
Seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu kiat dalam mengelola organisasi dengan baik, akan tetapi merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus-menerus berubah, baik secara internal maupun secara eksternal
b. Peningkatan Mutu Hasil Kerja
Mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksanaan tugas penunjang, dalam organisasi. Suatu organisasi yang mendapat penghargaan, penghargaan itu diberikan bukan hanya karena keberhasilan organisasi meningkatkan mutu produknya, akan tetapi karena dinilai berhasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan.
c. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling strategis dalam organisasi. Karena itu memberdayakan sumber daya manusia merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi. Dalam memberdayakan manusia terdapat beberapa strategi, yaitu :
• Mengakui harkat dan martabat manusia.
• Manusia mempunyai hak-hak yang bersifat asasi dan tidak ada manusia lain termasuk manajemen yang dibenarkan untuk melanggar hak-hak tersebut
• Penerapan gaya manajemen yang partisipasif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi
• Perkayaan mutu kekaryaan, mencakup paling sedikit lima hal, yaitu : penyeliaan yang simpatik, pekerjaan yang menantang, sistem imbalan yang efektif, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, dan sistem umpan balik.
Menurut balai pengembangan produktivitas Daerah, 6 faktor utama yang menentukan produktivitas pegawai, adalah:
1. Sikap kerja, seperti: kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work), dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim.
2. Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan, latihan dalam manajemen dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.
3. Hubungan antara pegawai dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan pegawai untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan bermutu (quality control circle) dan panitia mengenai kerja unggulan.
4. Manajemen produktivitas. Yaitu manajemen yang efisien mengenai sumber dan sistem kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas
5. Efisiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga kerja dan tambahan kerja.
6. Kewirausahaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas dalam berusaha, dan berada pada jalur yang benar dalam berusaha.
D. Strategi Produktifitas kerja
Faktor produktivitas kerja memang sangat tergantung kepada time-management, motivasi, kemampuan koordinasi sumber daya, serta kualitas-kuantitas kerja yang dihasilkan. Tetapi seringkali kita lupa bahwa produktivitas kerja juga sangat tergantung kepada level kesehatan yang kita miliki.
Berikut ini adalah 3 strategi sederhana untuk meningkatkan produktivitas kerja melalui tubuh yang lebih sehat dan bugar:
1. Konsumsikan Lebih Banyak Sayuran
Sayuran adalah sumber serat, vitamin, dan mineral alamiah yang sangat kaya. Serat akan membuat saluran pencernaan menjadi lebih sehat sehingga kita terhindar dari konstipasi, maupun penumpukan racun akibat kotoran yang mengendap terlalu lama di dalam usus. Vitamin dan mineral menyediakan zat-zat protektif agar seluruh organ tubuh bekerja dengan baik.
2. Perhatikan Kualitas dan Kuantitas Istirahat
Kuantitas istirahat standar per hari 7-8 jam sebaiknya diikuti. Namun tak kalah pentingnya adalah kualitas tidur. Salah satu cara mendapatkan kualitas tidur yang baik adalah dengan mencoba tidur pada waktu yang sama setiap harinya.
3. Berolahraga Hingga Berkeringat
Berolahraga merupakan stress relief yang sangat ampuh. Dengan berolahraga, kita mendapatkan kepuasan, ada sense-of-achievement yang pada akhirnya memicu relaksasi pada otot-otot sehingga tidak tegang. Selain itu, berolahraga juga memperlancar peredaran darah, sehingga pengiriman gizi makanan ke seluruh tubuh (melalui aliran darah), termasuk ke otak, menjadi lebih baik. Sehingga lebih memudahkan untuk berkonsentrasi.
10 cara meningkatakan produktifitas kerja :
- Tuliskan rencana kerja. Sebaiknya tulis di kertas atau papan yang mudah terlihat. Bukan di alat elektronik seperti handphone. Dan dalam setiap daftar rencana kerja, tentukan prioritas kerja. Buat prioritas penting sampai yang kurang penting.
- Tuliskan aktivitas yang harus hindari. Selain memiliki daftar pekerjaan yang harus dilakukan, tuliskan juga aktivitas tidak produktif yang harus dihindari. Misalkan menonton televisi tanpa kenal waktu. Dan berjanjilah tidak melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sebelum pekerjaan-pekerjaan selesai.
- Lakukan pemanasan. Sebagian orang kadang memerlukan pemanasan sebelum bekerja. Misalnya dengan minum kopi atau teh terlebih dulu.
- Fokus pada apa yang dikerjakan. Satu pekerjaan, satu waktu! Sulit kalau dilakukan banyak hal dalam waktu bersamaan. Sebab kefokusan akan terbagi. Mulai dari tugas prioritas. Pusatkan perhatian dan konsentrasi untuk mengerjakan pekerjaan tersebut sebaik-baiknya. Jangan berpindah ke pekerjaan lain sebelum selesai. Ingat, fokus!
- Tetapkan batas waktu. Ini akan mendorong untuk mengerjakan setiap pekerjaan dengan cepat.
- Tandai pekerjaan yang selesai. Setiap daftar pekerjaan yang sudah selesai, tandailah. Boleh dengan memberi centang atau mencoretnya. Ini akan memacu untuk segera menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan berikutnya.
- Ambil istirahat. Tentukan waktu untuk beristirahat. Misalkan setiap dua jam sekali mengambil istirahat 15 menit. Ini bisa digunakan untuk meregangkan otot atau meminum teh hangat.
- Belajar membaca cepat. Tingkatkan terus kecepatan membaca.
- Mengetik lebih cepat. Maksimalkan kesepuluh jari dan hapalkan shortcut khusus yang akan membantu mengetik lebih cepat.
- Patuhi peraturan sendiri. Rencana-rencana kerja yang sudah dibuat tadi bukan hanya untuk dipajang saja. Patuhi dan lakukanlah dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar